Rabu, 24 November 2010

AS-Korsel Gelar Latihan Perang

Amerika Serikat (AS) langsung merespons eskalasi ketegangan di Semenanjung Korea.Negara adidaya itu segera menggelar latihan perang bersama militer Korea Selatan (Korsel).

Latihan perang yang melibatkan kapal induk USS George Washington itu berlangsung mulai Minggu (28/11) di Laut Kuning, perairan yang terletak antara Semenanjung Korea dan pantai China. USS George Washington, kapal induk bertenaga nuklir yang mengangkut 75 pesawat tempur dan memiliki lebih dari 6.000 awak,kemarin telah meninggalkan pangkalan angkatan laut di selatan Tokyo, Jepang, menuju perairan Korea. Seperti diberitakan,Korut dan Korsel terlibat aksi saling tembak artileri Selasa (23/11) lalu. Salah satu insiden terburuk sejak Perang Korea berakhir pada 1953 itu memicu kekhawatiran dunia tentang masa depan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Aksi saling gempur dipicu provokasi Korut yang menembakkan artileri ke wilayah perbatasan laut Korsel, yakni Pulau Yeonpyeong. Sekitar 200 artileri Korut menghantam Pulau Yeonpyeong dan mengakibatkan empat orang tewas, termasuk dua warga sipil. Dalam pembicaraan melalui telepon, Presiden AS Barack Obama meyakinkan Presiden Korsel Lee Myung-bak tentang komitmen penuh Amerika untuk membantu pertahanan Korsel.Kedua negara sebenarnya telah menggelar latihan militer bersama sebelum serangan Korut Selasa (23/11) lalu. Latihan lanjutan ini dimaksudkan untuk mencegah terulangnya serangan oleh Korut.

“Hal ini menunjukkan kekuatan aliansi Korsel-AS dan komitmen kami untuk stabilitas regional melalui pencegahan,” ujar militer AS dalam sebuah pernyataan yang dirilis kemarin. Jepang juga tak tinggal diam. Perdana Menteri Naoto Kan meminta China untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Korut demi meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Kan juga melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Lee Myung-Bak yang menggarisbawahi hubungan kuat antara Jepang, Korsel, dan AS. “Kita harus meminta China, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Korut, untuk melakukan upaya agar bisa menahan tindakan Korut,”terang Kan.

Dia menuturkan, serangan Korut telah menciptakan kekhawatiran, bukan hanya di Korsel melainkan di Asia Timur secara keseluruhan, termasuk Jepang.“Itu adalah tindakan yang tidak bisa dimaafkan. Saya mengutuk keras Korut dan kami akan merespons dengan memperkuat hubungan dengan Korsel dan AS,”terang Kan. Seperti diketahui,Tokyo tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang. Interaksi kedua negara telah memanas sejak lama, terutama setelah Korut menculik warga Jepang di masa lalu. Adapun China kemarin meminta Korut dan Korsel untuk menahan diri serta menggelar perundingan sesegera mungkin untuk menghindari eskalasi ketegangan.

“China memandang insiden ini dengan sangat serius dan mengungkapkan penyesalan atas jatuhnya korban jiwa dan kami memperhatikan perkembangan yang terjadi,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei. Hong menambahkan, China menentang segala bentuk tindakan yang membahayakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Pernyataan dari Hong itu adalah respons detail resmi pertama dari Beijing terhadap insiden saling serang Korut dan Korsel.Tak seperti pemerintah lain, China, yang dikenal dekat dengan Pyongyang, tidak mengecam Korut.

Dua Warga Sipil Tewas

Sementara itu, kemarin dua warga sipil ditemukan tewas di Pulau Yeonpyeong akibat tembakan artileri Korut. Selain dua warga sipil, dua marinir Korsel juga tewas. Tubuh dua laki-laki yang terbakar itu diperkirakan berusia sekitar 60 tahun. Kedua korban ini ditemukan di Pulau Yeonpyeong, yang terletak dekat perbatasan dua Korea di Laut Kuning yang disengketakan hingga saat ini.Menurut penjaga pantai Korsel, korban tewas ini adalah pekerja konstruksi.

“Serangan ini telah mengenai warga sipil kami. Jumlah korban mungkin kecil, tetapi arti serangan ini jauh lebih besar,” ujar Presiden Lee Myung-bak melalui juri bicaranya. Atas dasar ini, Presiden langsung memerintahkan penguatan militer di lima pulau di garis depan. Sedikitnya 18 orang terluka dalam serangan tersebut. Gambargambar terbaru dari siaran televisi terlihat, banyak rumah dan tokotoko yang terbakar hingga hangus dan menjadi puing-puing. Serangan ini telah membakar 19 rumah, toko, dan bangunan lainnya, termasuk hutan dan ladang perkebunan milik warga.

Akibat serangan ini, setidaknya 700 orang dari 1.500 warga Pulau Yeonpyeong menyelamatkan diri ke wilayahwilayah yang lebih aman. Korsel menegaskan akan melakukan serangan balik dengan rudal jika masih ada provokasi dari Korut. Korsel telah membatalkan bantuan ke Korut. Pemerintah Korsel juga mengisyaratkan akan mempertimbangkan sanksi lebih keras terhadap Pyongyang setelah serangan itu. Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-young menduga serangan Korut memiliki kaitan dengan suksesi KorutdariKimJong-ilke anakbungsunya, Kim Jong-un. Suksesi ini disebut- sebut memicu spekulasi tentang rezim militer dan nuklir.

“Kami menduga,Korut melakukan serangan artileri ini untuk memperkuat status Kim Jong-un sebagai pemimpin yang tangguh,”terang Kim. Demi mencegah serangan berikutnya, Kim berjanji segera merevisi kode pertahanan militer untuk memastikan pasukan akan merespons lebih kuat jika terjadi bentrokan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyebut serangan Korut sebagai salah satu insiden paling parah sejak akhir Perang Korea. Sedangkan Pemerintah Australia menilai serangan ini sangat provokatif dan mengancam stabilitas seluruh wilayah.

“Saya yakin sekarang sangat penting bagi China membawa semua pengaruhnya untuk berusaha keras menahan tindakan Korut,” ujar Menteri Luar Negeri Kevin Rudd. Di lain pihak,Korut membantah jika telah melakukan provokasi. Korut menegaskan jika Seoul telah memprovokasi serangan terlebih dahulu dengan menembakkan artileri ke wilayah Korut. Negara komunis itu menuduh Seoul melewati semenanjung dengan tujuan ingin berperang dan melakukan provokasi militer. (AFP/BBC/CNN/susi/alvin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar